Persahabatan Tiga
Remaja
Di sebuah desa
terdapat tiga remaja yang bersahabat sejak kecil. Rumah mereka saling
berdekatan sehingga sering keluar bersama. Saat di TK mereka berangkat ke
sekolah bersama-sama. Bila salah satu belum siap, yang lainnya akan sabar
menunggu. Setelah mereka siap, baru berangkat bersama-sama.
Ketiga remaja itu
bernama Ali, Dedy, dan Eka. Tetapi Eka lebih tua satu tahun dari Ady dan Dedy.
Saat Eka kelas 1 SD, Ady dan Dedy masih di TK. Walaupun berbeda kelas mereka
tetap menjaga persahabatan diantara mereka. Setelah pulang sekolahpun mereka
tetap bermain besama teman-teman yang lain. Tiga sahabat ini sanat suka bermain
sepak bola setiap hari, mereka kumpul di lapangan tepat pukul 03.00 sore.
Bersama teman -
teman yang lain mereka mengumpulkan uang untuk membeli bola plastik yang
harganya Rp 3.500. Setelah mereka mendapatkan bola, Eka, Adi, dan Dedy mulai
bermain dengan semangat hingga menjelang magrib. Mereka pulang ke rumah masing
- masing untuk mandi dan mempersiapkanuntuk berangkat ke musholla dekat rumah
mereka. Saat azan tiba, mereka berangkat bersama – sama hingga pulangnyapun
mereka juga bersama - sama. Sebelum pulang mereka menyempatkan untuk ngobrol
sebentar, walaupun mereka masih mempunyai PR.
Hampir setiap hari
mereka berkumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa bermain sampai
lupa waktu dan larut malam. Sampai - sampai Dedy dimarahi ibunya. Dedy kena
marah gara - gara pulang terlalu malam. Hari demi hari mereka lalui bersama
dengan penuh canda dan tawa.
Ketika Eka naik ke
SMP, Adi dan Dedy berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu mereka bertiga jarang
bermain dan keluar bersama. Eka jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius
dengan pelajaranya, tetapi Adi dan Dedy menyadari bagaimana kesibukan yang
dialami Eka. Di kelas 6 SD ini, Adi dan Dedy masih bisa bermain bersama, tetapi
mereka merasa kurang puas karena tidak hadirnya Eka.
Saat Adi dan Dedy
naik ke SMP, mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul bersama
lagi. Ketiga remaja ini memilikisekolah yang berbeda, dan mereka sudah tidak
bisa bermain bersama lagi karena pulangnya sore hari. Mereka sudah lelah
searian sekolah, jadi lebih memilih istirahat di rumah. Tiga sahabat ini
menekuni pelajaranya masing – masing. Dengan belajar giat dan rajin mereka
berharap mendapat nilai yang terbaik. Jadi mereka tidak memiliki waktu luang
sedikitpun untuk bermain bersama. mereka lebih memlih bermain dengan teman –
teman di sekolahnya.
DI sekolahnya Dedy
mendalami permainan sepak bola, dengan mengikuti sebuah SSB. Sedangkan Adi
lebih memilah untuk mengembangkan ilmunya, untuk itu ia mengikuti KIR.
Sedangkan Eka yang lebih tua satu tahun dari mereka lebih mereka mengembangkan
agamanya, sehingga ia mengikuti BDI. Ia menjadi remaja yang alim, rajin mengaji
dan sholat ke masjid. Saat tiga sahabat
itu di SMA mereka melanjutkan keahliannya ke ekskul masing – masing. Mereka
memilih kegiatan yang tidak jauh beda dari SMP. Sekarang mereka menjdi individu
yang lebih dewasa dari sebelumnya, dan tidak memikirkan bermain bersama lagi,
Adi lebih memilih bermain computer di rumah.
Saat ini bertepatan
dengan hari bulan Ramadan, sehingga mereka dapat berkumpul kembali. Bukan untuk
bermain tetapi untuk sholat tarawih bersama. Saat mereka bertemu awalnya terasa
canggung karena sudah tidak akrab lagi seperti dulu. Tapi lama – kelamaan
mereka kembali akrab seperti dulu, seperti saat mereka bermain bersama.Mereka
juga suka tadarus bersama hingga larut malam. Eka mengingatkan Adi dan Dedy
untuk menambah amal kebaikan di bulan Ramadan ini, agar mendapat limpahan
pahala dari Allah SWT. Jadi sekarang mereka berkumpul lagi bukan untuk bermain,
tetapi untuk berbagi ilmu untuk menambah pahala.
Tiga remaja itu juga
menjalani puasa dengan kusuk dan sabar. Mnahan lapar dan haus dengan menjalani
ibadah yang lain dengan baik. Mereka merasa bahagia karena merasa dirinya
diberi rahmat dan rizki yang tiada hentinya dari Allah SWT. Saat idul fitri
tiba mereka berangkat untuk solat idul fitri bersama teman – teman yang lain
dan takbir dengat penuh semangat. Seusai sholat ied mereka mendengarkan ceramah
dari khotib.
Setelah selesai
mendengarkan ceramah mereka bertiga keliling desa untuk saling bermaafan.
Sebelum itu, mereka bermaafan dengan keluarga masing – masing dan kemudian
mereka bertiga bermaafan. Mereka saling memaafkan dan membuang rasa benci yang
pernah ada. Ketiga remaja itu berpindah dari satu rumah ke rumah yang lain, dan
banyak mendapat suguhan. Karena mereka sudahbdewasa mereka tidak mendapat THR
dari teangg, padahal idul fitri sebelumnya mereka mendapat banyak sekali.
Tetapi mereka tetap senang dengan ramadhan kali ini, karena telah membawa
persahabatan mereka kembali seperti dulu.